Rabu, 14 September 2016

SURAT CINTA UNTUK CALON ANAKKU DI MASA DEPAN

Teruntuk Calon Anakku Di Masa Depan Nanti. 
Hai, nak.. 
Apa kabarmu di atas langit sana? Aku harap kabarmu baik. 
Saat ini aku tengah di sibukan dengan urusan pendidikan aku, nak. Aku akan berusaha menuntut pendidikan setinggi mungkin, karena aku tahu kamu berhak terlahir dari rahim wanita yang cerdas. 

Nak.. 
Kelak nanti aku memang bukan wanita terbaik di dunia, tapi aku akan berusaha menjadi Ibu terbaik untukmu. 

Nak..
Di sini aku merindukanmu, namun aku juga tak ingin kau hadir terlalu cepat. Aku tak ingin kau hadir saat aku belum memiliki persiapan apapun untuk menyambutmu, karena aku ingin kau hadir kala aku dan calon Ayahmu nanti telah siap menyambutmu. Aku ingin kau hadir dengan cara yang suci juga benar, saat aku dan Ayahmu telah terikat tali suci pernikahan. 

Nak.. 
Saat ini aku tengah berusaha keras untuk menuntut pendidikan, menyelesaikan gelar sarjanaku tepat waktu. Dengan harap berbekal pendidikan yang aku miliki aku dapat mengenalkan kamu pada dunia, karena aku ingin mengenalkanmu pada dunia, dunia yang akan jadi tempat bernaungmu untuk sementara.

Nak.. 
Kelak kala kau meminta sesuatu dariku mungkin tak akan aku penuhi semua pintamu. Tapi itu bukan karena aku tak sayang padamu, bukan karena aku tak ingin memenuhi pintamu, juga bukan karena aku tak sanggup memenuhi pintamu. Tapi karena aku ingin kau tahu bila tak semua yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan, aku ingin kau tidak tumbuh menjadi anak egois. 

Nak.. 
Kelak kau akan menghadapi dunia yang lebih kejam dari masaku saat ini, karena zamanku dan zamanmu berbeda. Namun jangan takut nak, karena kamu punya aku dan Ayahmu. Kami berjanji akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, kami akan berusaha membekali pengetahuanmu, dan kami akan berusaha yang sebaik mungkin untukmu.

Anakku sayang.. 
Mungkin memang keras, juga kejamnya dunia tak akan dapat kamu hindari. Aku harap dengan bekal yang akan aku, dan Ayahmu persiapkan kamu dapat menghadapi semua dengan baik, dengan bijaksana.

Nak.. 
Saat ini aku dan mungkin calon Ayahmu sedang berusaha mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, guna masa depan kami. Bersabarlah sayang, jika tiba waktunya nanti Ayah, dan Ibu pasti akan mengambilmu dari atas langit sana. Nanti kala kami telah memiliki persiapan yang matang, kala kami telah siap untuk terikat tali suci pernikahan. 

Nak.. 
Aku dan Ayahmu memang mungkin bukan manusia terbaik di dunia. 
Tapi kami akan berusaha menjadi orang tua terbaik untukmu, kami akan usahakan segala yang terbaik untukmu. Semua itu karena kami menyayangimu, kami mencintaimu dan kami ingin selalu yang terbaik untukmu. 

Salam Rindu, Dariku Calon Ibumu.
Sumber: www.hipwee.com 

Minggu, 10 Mei 2015

Istilah "Cinta Dalam Diam"


Renungan “Diam, inilah caraku mencintaimu karena-Nya”

Hmm begitulah semboyan yang lagi nge-trend dikalangan para muslimah.

Mencintai dalam diam itu seperti apa sih?

Apakah hanya sebatas dengan tidak memberitahukan pada ‘dia’ tentang perasaan kita?

Ataukah sebatas memandanginya dari jauh?

Apakah cinta dalam diam itu, menundukan pandangan saat terlihat tapi curi-curi pandang saat ia sudah lewat?

Apakah cinta dalam diam itu, menghapus namanya di kontak namun mematrinya di otak?

Apakah cinta dalam diam itu, menjaga hijab dengannya di dunia nyata namun melepas semuanya ketika di dunia maya?

Apakah cinta dalam diam itu, pura-pura benci di dunia nyata tapi kepoin sosmednya setiap saat?

Apakah cinta dalam diam itu, berusaha menjauhinya namun sms,bbm, komen,chat dengannya hingga larut malam?

Apakah cinta dalam diam itu, berdalih ada keperluan padahal hanya ingin tahu keadaannya?

Apakah cinta dalam diam itu, merahasiakan perasaan namun posting status-status galau saat dia online, berharap ia membacanya?

Apakah cinta dalam diam itu, sok perhatian dengan dalih “kita ini saudara, sudah selayaknya saling memperhatikan sesama” ?

Apa seperti itu yang dinamakan cinta dalam diam? Tentu BUKAN.

Cinta dalam diam itu menyerahkan semua perasaan pada Allah SWT. Berusaha sebisa mungkin mencintai-Nya dan menepis semua rasa cinta yang belum semestinya.

Cinta dalam diam itu, diamnya dalam taat, bukan diam dalam maksiat.

Cinta dalam diam itu tidak memandangnya saat bertemu dan tidak memikirkannya saat jauh.

Cinta dalam diam itu menjaga, berusaha menghindari hal yang memang tidak perlu.

Cinta dalam diam itu, bukan sekedar diam melainkan terus membenahi diri

Bukan karena si dia melainkan karena Allah SWT 😊

.
.
Via @triiiji @tausiyahku

Minggu, 22 Maret 2015

Untukmu Calon Imamku...

Untukmu Calon Imamku.. (#Repost TausiyahkuIG)
.
Maafkan aku yang telah terlebih dahulu menyakitimu dengan masalaluku
Jauh sebelum kita disatukan
Maafkan aku yang pernah mencintai hati lain yang mungkin itu bukan kamu
Maafkan aku pula karena aku sangat nyata menyakitimu meski dalam abu-abu
.
Calon Imamku..
.
Siapapun kamu..aku berharap niat tulus mu karena Allah semata
Aku berharap cintamu mampu membimbing ku dan anak kita kelak menuju Jannah Nya
Aku pun berharap..
Niat mu menikahiku untuk sama-sama beribadah
Membentuk keluarga dunia akhirat :')
.
Calon imamku..
.
Dimanapun kamu
Aku yakin kamu sedang melakukan hal yang sama denganku..memperbaiki iman mu
Memantaskan diri untuk menemukan dan mempersuntingku :')
Disini pun aku sama..
Ku perbaiki iman ku
Ku perbaiki akhlak ku
Ku siapkan diri untuk menjadi istri dan sahabatmu dalam suka dan duka
Ku siapkan diri untuk menjadi madrasah pertama untuk anak-anak kita kelak :') .
.
Ku tunggu pertemuan itu
Ku tunggu pinangan mu Ya Akhi :')
Semoga Allah menjadikan pertemuan dan penyatuan kita dengan indah :')
Seindah cerita cinta Fatimah Az-Zahra Dan Ali bin Abi Thalib :') Allahumma Aamiin. 

 
Puisi karya sahabat kita nih @bukit_dosa semoga bermanfaat ya.
#TentangRindu #Tausiyahku #MuhasabahCinta #Puisi #Sajak #Syair #TausiyahCinta

Sabtu, 31 Januari 2015

BELAJAR - Memahami dan Mengerti di UNIVERSITAS KEHIDUPAN

Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS.

Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR.

Jika setiap do’a kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR.

Seorang yang dekat dengan ALLAH, bukan berarti tidak ada air mata.

Seorang yang TAAT pada ALLAH, bukan berarti tidak ada KEKURANGAN.

Seorang yang TEKUN berdo’a, bukan berarti tidak ada masa masa SULIT.

Biarlah ALLAH  yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena ALLAH TAHU yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK.

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEIKHLASAN.

Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KESABARAN.

Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.

Ketika kamu lelah dan merasa kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.

Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN.

Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAH – HATIAN.

Tetap semangat…
Jaga keikhlasan...
Tetap sabar…
Tetap tersenyum…
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN.

ALLAH menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN”. [ ]

Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.

MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA…

Ya Allah, kuatkan kami yang lemah ini untuk Istiqomah di jalan-Mu hingga maut menjemput.

Aamiin yaa Rabbal'aalamiin.
#instagram #islam #kajianislam #belajar #nasihat

Senin, 12 Januari 2015

Caraku Menjaga Cintaku

Dengan tak menghubungimu,
tak juga mengirim pesan untuk menanyakan kabarmu.
Mungkin ini tak biasa,
Tapi bagiku,
Inilah cara terbaik mencintaimu.


Aku mencintaimu dengan menjauh darimu,
Bukan karena aku membencimu,
Justru karena aku sangat mencintaimu,
Dan aku ingin menjagaku juga menjagamu,
Menjaga tulusnya hatimu, juga menjaga kesucian hatiku.


Inilah caraku mencintaimu,
Dalam diamku,
Dalam ketulusanku,
dalam kesucianku,
dalam cara tak biasaku,


Meski sulit,
Meski berat,
Meski sakit untukku,
namun ku tahu ini pilihan terbaik agar kita tak terlalu saling mengharap.


Karena berharap hanya pantas pada Sang Pemberi Nafas,
Karena berharap hanya pantas digantungkan pada Sang Pengatur Detak Jantung,


PadaNya kuharap Dia khan menjagamu untukku,
PadaNya kutitipkan hatimu,

Biarlah ku hanya bisa menyapamu lewat senandung do'a,

Agar Untukmulah segala kebaikan,
Agar bersamamulah segala keindahan.


#Repost from Mukjizat dan Doa

Kamis, 08 Januari 2015

Cara Terbaik Membalas Olokan atau ejekan (Note for me, for my children and my family then)

*Membalas Si Tukang Olok

Saya sudah menulis ini berkali-kali. Tentang bagaimana kita membalas jika ada orang yang mengolok-olok kita. Baiklah, akan saya tulis lagi. Semoga bermanfaat. Dalam dunia yang serba bebas hari ini, tukang bully (akan saya sebut saja si tukang bully orang2 ini) ini ada di mana-mana, yang bukannya diingatkan agar berhenti, malah orang-orang ikut tertawa. Saya tahu, sakit hati diolok2 itu. Diejek, dihina, dijadikan bahan lelucon.

Apalagi jika yang diolok-olok menyangkut urusan agama. Lebih sakit hati lagi. Sangat-sangat sensitif. Yang tidak pernah shalat sekalipun, saat agama diolok-olok, bisa langsung lompat nyari senjata. Tapi untuk apa kemudian? Membalas? Menuntaskan rasa sakit tersebut? Kebencian di balas kebencian? Caci maki dibalas caci maki? Itu hanya akan memperburuk situasi.

Nah, jika masih kurang, silakan buka Al Qur'an, surah Al An'am 68, saya tuliskan artinya sbb: "Dan apabila kamu (Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)."

Saya bukan ahli tafsir, saya ini ahli fiksi; tapi menurut hemat saya clear sekali perintah tersebut. Silahkan buka kitab suci, juga silahkan cek (sekarang ada banyak software searching ayat Al Qur'an, kalau kita bukan hafiz), ayat serupa dengan redaksi yang sedikit berbeda, juga ada di surah2 lain. Apa kurangnya Nabi Muhammad sebagai orang yang bisa menjelaskan? Rasul Allah jelas memiliki segalanya, keyakinan, pengetahuan, tapi beliau justeru disuruh "tinggalkanlah" sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Apalagi kita? Saya tahu, kita tidak terima, gregetan, marah, ingin meluruskan, ingin membantah, ingin bilang tolong berhentilah mengolok2 agama ini, tapi jikalau Rasul Allah sendiri disuruh meninggalkan mereka, apalah artinya kita?

Ingatlah selalu, jika ada tulisan yang menjelek2kan, maka cara terbaik membalasnya, buat tulisan tandingan. Jika ada film, video yang memburuk2kan, maka cara terbaiknya, buat film, vidoe tandingan. Jika ada penjelasan yang salah, balas dengan penjelasan yang baik. Jika ada kartun yang menghina Nabi kita, balas dengan jutaan kartun yang menunjukkan betapa mulia ahklak Nabi kita. Jika ada yang bilang agama ini penuh kekerasan dan kekejaman, balas dengan penjelasan jika agama ini penuh kasih sayang dan ketulusan. Apa yang kita dapatkan jika kita balas dengan peluru? Aduh, mereka malah senang sekali. Itulah yang mereka tunggu-tunggu. Saat si tukang bully malah jadi pahlawan, dan pihak yang di bully justeru adalah penjahatnya.

Orang-orang yang suka mengolok-olok agama itu hanyalah tukang bully masa2 SMA yang tidak pernah tumbuh dewasa. Mereka mengolok2 semua hal. Jangankan agama kita, bahkan agama dia sendiripun dia olok2, lantas kita akan menanggapi orang2 ini dengan serius? Bukankah kita bisa lebih baik dari mereka? Jangan pernah mau ditarik sama rendahnya dengan mereka.

Saya tulis lagi soal ini terkait penembakan di Perancis. Penting sekali bagi kita untuk memahami realitas ini. Tunjukkan ke semua orang jika agama kita sangat indah. Tunjukkan bahwa Nabi kita yang dibuat karikaturnya itu amat mulia ahklaknya. Diludahi, dilempar kotoran, dicaci maki, Nabi tetap penuh kasih sayang, apalagi kalau situ cuma gambar kartun satire, aduh nggak level. Balaslah dengan hal tersebut, hingga akhirnya si tukang olok malu sendiri--atau minimal mereka capek sendiri. Jangan pernah terpancing emosi, jangan ikut2an malah memanas2kan situasi. Apalagi sampai memuntahkan peluru, membunuh. Itulah yang mereka cari. Agar wajah mulia Nabi kita semakin buruk dimata para pembenci.

Dan buat siapapun di luar sana yang berpikir agama Islam adalah agama penuh kekerasan, ingatlah selalu, hari ini ada 1 milyar lebih pemeluknya di dunia. Kita tidak bisa mengambil kesimpulan tersebut hanya karena perbuatan 0,0001% dari jumlah tersebut. Teroris itu ada di mana-mana, dalam kelompok dan agama apapun. Pun, dengan ada di mana2, tidak serta merta, kita bisa menyimpulkan semuanya adalah teroris.

Terakhir, sebagai penutup, janganlah bersedih hati karena olok2 orang lain. Tidak apa marah, tidak terima, namanya juga manusia, tapi kontrol penuh reaksi kita. Jaga ucapan kita, tindakan kita. Ingatlah selalu, kita tidak bisa mengatur orang lain harus bilang apa, tapi kita selalu bisa mengendalikan reaksi kita. Balaslah dengan ahklak terbaik, hingga si tukang bully, si pembenci paling membenci pun, besok lusa akan melihat kebenarannya, dan menangis menyesal atas apa yang dia lakukan.

*Tere Liye

Ketika...

Ketika kita menyukai seseorang, bukan berarti kita pasti akan suka selamanya. Ada masa-masa rasa suka itu berkurang, bahkan hilang sama sekali. Tetapi juga bukan berarti kalau sudah tidak suka lagi, maka selesai begitu saja.
Itulah gunanya komitmen, kepercayaan, yang akan membawa kembali perasaan suka persis seperti pertama kali dulu kenapa kita suka seseorang tersebut, atau malah lebih.
-Tere Liye-

Ketika kita mengetahui bahwa kita ternyata mencintai dan menyayangi seseorang, pasti yang kita inginkan hanya satu, yaitu rasa cinta dan sayang ini diridhoi oleh ALLAH SWT di dalam sebuah pernikahan.
Sejatinya aku adalah orang yang hanya ingin mencintai dan menyayangi karena Allah...tidak ingin sebuah pengakuan dari manusia tetapi cukup sebuah pengakuan dari Sang Maha Pencipta.

Ketika rasa cinta dan sayang itu berubah dalam sekejap menjadi sebuah nafsu, yang bisa kita lakukan hanya kembali kepada Allah...bersujud dan memohon agar kita tetap terlindungi dan terhindar dari rasa tersebut.

Selasa, 23 Desember 2014

Untukmu yang pernah singgah di hatiku...

"UNTUK MU YANG PERNAH SINGGAH DI HATI KU"

Untukmu yang pernah singgah di hatiku..
Untukmu yang pernah hinggap di hidupku..
Untukmu yang pernah menjadi bagian masa laluku..

Terimakasih..

Atas sepenggal episode dalam cerita hidupku..
Atas seberkas kisah yang mewarnai lembar masa laluku..
Atas manis dan pahitnya cinta palsu dalam perjalanan hidupku..

Maafkan aku..

Atas segala kebodohanku yang pernah mengagumimu kala itu..
Atas segala sikap pengecutku yang tak mampu membahagiakanmu saat itu..
Dan atas segala kepalsuan rasaku dalam menyanjungmu masa itu..
Mengenalmu adalah hal terindah yang takkan aku sesali..
Karena mengenalmu menyadarkan aku, sebodoh apa diri ini..
Dan merajut kisah bersamamu, mengajarkan aku untuk tak tenggelam dalam kesalahan yang sama..

Yakinlah..

Tidak semata-mata Allah memisahkan aku darimu..
Tidak semata-mata Allah menjauhkanmu dariku..
Melainkan Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagimu dan bagiku..
Kini, aku telah temukan bahagiaku meski tanpamu..

Yang banyak mengajarkan aku, siapa sejatinya diriku..
Semoga kelak kau temukan bahagiamu..
Dalam keberkahan yang dipenuhi sakinah mawaddah dan rahmah..

Repost from Mukjizat Sholat dan Doa